Rabu, 08 Juli 2020

Sakit, tapi harus tetap bersabar.

Surabaya, 09-07-2020

Tau kah kamu betapa sakitnya aku saat ini?

Mencintai tanpa tau hatinya untuk siapa.
Menunggu tanpa tau kembali atau tidak.
Panggilan sayangku sudah tak pernah di balas,
Pelukanku sudah tak pernah di balas,
Emot cinta sudah tak pernah di balas,
Memberikan perhatian tanpa pernah di balas,
Panggilan syg pun tak lagi ku dengar dr mulutmu.
Aku kekasihmu tp tak lagi diperlakukan seperti kekasih.
Tak pernah ada tlp bahkan videocall yang dulu selalu kau lakukan tanpa pernah ku minta.
Datang ke rumah sebelum ku bertanya.

Bahkan walaupun saat kita bertengkar hebat tak ada sedikitpun perasaanku ingin berpaling darimu.
Mulut memang berucap ingin berpisah tp hati tak pernah ada rasa ingin berpisah.
Aku tak ingin mencari kenyamanan di tempat lain, bahkan untuk komunikasi dgn lelaki lain diluar teman baikku saja aku tak mampu karena hati ini sudah untukmu.
Aku tak pernah nyaman melakukan hal semacam itu.
Aku akan tetap berjuang untuk membuatmu kembali sayang padaku seperti dulu, yang selalu memandangku dengan tatapan penuh cinta, tp tidak untuk seterusnya.
Hati ini jg memiliki batas dan lelahnya sendiri.

Sefatal itu kah kesalahan yang ku buat?
Sampai” ketika aku mencoba berubah perlahan masih tak kau hiraukan?
Masihkah ada aku di hatimu?
Atau aku masih diterima karena rasa kasian?


Sabtu, 04 Mei 2019

Aku ingin berhenti. Aku sudah lelah!

Sabtu, 04 Mei 2019

Selamat pagi,,
Rasanya lelah akibat bekerja semalam masih belum bisa hilang dan membuatku ingin melanjutkan tidurku hingga siang .
Tp apa daya, aku harus berbegas bangun dan mandi lalu bersiap untuk memulai aktivitas ku hari ini dengan bekerja..
Aku tau hari ini pasti akan menjadi hari yg melelahkan di sekolah, dan yah tebakanku tepat. Banyak pekerjaan yamg harus aku slesaikan..

Sekitar pukul 8 pagi aku mengirim pesan kepada seseorang yang sangat sangat aku cintai, aku sayangi, seperti aku mencintai keluargaku sendiri.
Kemarin aku berjanji padanya untuk mengembalikan barangnya yg tertinggal di rumah tp apa daya krn kmrn aku terburu2 berangkat kerja malam sehingga aku lupa membawanya dan hari ini aku berniat mengembalikannya..
Aku tak berharap banyak padanya di hari ini krn aku dan dia bukan lagi sepasang kekasih, kami hanya sebatas 2 org yang saling tak ingin menjauh satu sama lain..

Aku berencana kabur dr sekolah, kabur? Ya kabur.. Plg lebih awal dengan alasan pergi kesana kemari..
Dy sebut saja FND, dy menawarkan diri untuk mengantar ke kantor pusat mengirim berkas lalu sekalian makan juga..
Aku mengiyakan, dr situ muncullah kembali harapan bahwa kita bisa seperti dulu lagi, saling memiliki, saling menjaga hati, menjaga perasaan, dll..

Hari ini kami melakukan banyak hal bersama, pergi kesana kemari bersama..
Tp dia bbrp kali membuatku kesal. Saat itu kami sedang makan siang dan hp ny berbunyi ternyata ada whatsaap masuk, ku kira dy masih ingat kebiasaan untuk tidak menggunakan hp saat sedang bersama kecuali ada hal penting yg memang harus segera diselesaikan. Ya tp nyatanya dia tidak mengerti. Dan masih saja sibuk dengan hp ny sampai nafsu makanku hilang seketika.. Singkat cerita. Stelah makan kami langsung plg menuju kost..

Singkat cerita.
Sore hari saat sedang asik bercanda, ada whatsaap lagi dr temannya, dy blg sebentar teman saya mau curhat..
Awalnya kubiarkan tp ternyata itu berlangsung lama dan membuatku mulai merasa kesal dan kami pun bertengkar. Receh ya? Tp ya krn sudah prnh ada pembicaraan ketika sedang bersama, aktivitas di hp harus dikurangi.
Ya tp pd akhirnya kami baikan.

Dr sore perutku memang sedikit tidak enak, sepertinya masuk angin.
Lalu lama kelamaan perut rasanya panas, akhirnya kami memutuskan untuk keluar membeli cemilai yaitu kebab lalu makan bakso siska.
Saat makan bakso entah knpa perut tiba2 seperti mau copot. Panas dan melilit.

Kamu kembali ke kost, lalu segera minum obat promag untuk mengurangi rasa sakit.
Tp di sini lah semuanya di mulai..
Saat aku merintih kesakitan, dia seperti tidak perduli akan hal itu.
Dia memelukku lalu tertidur pulas. Saat itu aku hanya bisa melihat sambil mengelus dada dan berkata dalam hati "ya Tuhan"..
Sampai tengah malam aku masih merasakan kesakitan tp tak ada respon sedikitpun dr dia. Lalu aku memutuskan untuk menyenggol tubuhnya dan berkata "perutku masih sakit" dan yah di luar ekspektasi, dia hanya melihat lalu memalingkan muka lalu kembali tidur..
Disitu rasanya hati ini remuk, hancur, dll..
Kebetulan hp ny ada di sebelahku, karena penasaran dan merasa ada yg tidak enak aku nyalakan lalu aku tarik dindingnya ke bawah, ternyata ada chat dr cwe.
Delila, hello
Clarista, Mas
Sudah malam begini masih saja ada cwe yg wa dia.
Dan aku hanya berpikir, ternyata dy masih sama saja. Tak bisa lepas dr wanita. Ternyata slama ini dia sering chat cwe sana sini pdhl aku dsni berjuang mati2an menjaga hatinya.
Aku memang sempat chat dgn 1 cwo dan itupun aku lakukan dgn sengaja hanya untuk membuatnya cemburu. To nampaknya sia-sia krn dia sama skali tidak merasa cemburu..
Saat aku sakit pun dy tidak perduli, dy hanya tertidur lelap..

Yah, dr situ lah kekecewaanku rasanya sudah memuncak..
Rasanya hati ini benar2 hancur..
Melihat org yg aku sayangi ternyata chat cwe sana sini..
Melihat org yg aku sayangi tidak peduli sama skali dgn ku ketika aku sakit..
Aku ingin benar2 mundur dr semua ini..
Muak rasanya harus selalu diam ketika diperlakukan seperti ini dan terus bertahan untuk org yg ternyata tidak bisa dipertahankan..
Aku ingin berhenti..
Aku sudah lelah..

Kamis, 28 Februari 2019


Malam ini, sembari mendengar suara hujan dan petir yang bersahutan, aku sibuk mendengar lagu Brisia Jodie berjudul Seandainya.

Lirik tersebut terdengar nyaring mereu, "Seandainya saja. Kumampu memulihkan perasaanmu. Yang telah lama terluka oleh dirinya."

Seketika, aku mengingatmu; mengingat cerita kita. Betapa waktu yang berjalan di antara aku dan kamu, telah menciptakan kedekatan yang sulit aku kendalikan. Namun, mengapa kamu masih begitu tertaut pada masa lalumu, padahal kamu telah memiliki aku--yang berjuang mati-matian untukmu?

Tidakkah kamu melihat rasa cinta menderas yang aku tawarkan untukmu? Tidakkah kamu melihat ketulusan yang tidak terbalut rasa pura-pura untukmu? Lihatlah aku, lihatlah ke arahku. Tanganku bersedia mengobati luka hatimu.
-dwitasari-



-Me-
Jd ketika aku baca tulisan dwitasari ini aku merasakan adanya persamaan dengan apa yang masih aku alami sekarang..

Ketika kekasihku ternyata masih menyimpan banyak hal tentang mantannya yang memilih untuk menikah dengan orang lain.

Awalnya mencoba untuk menerima bahwa ya memang dia juga mempunyai masa lalu, tp semakin kesini aku semakin merasakan sesuatu yang berbeda.
Yaitu bahwa ternyata masih ada 'dia' di hatinya yang terdalam sekalipun saat ini dia (kekasihku) sudah memiliki aku.

Dia masih berusaha menghubungi wanita itu, masih sering menceritakan wanita itu, saat berceritapun aku melihat sesuatu di matanya.

Aku merasa kehadiranku tidak dihargai apalagi saat ini kekasihku masih belum bisa mengakui keberadaanku sebagai kekasihnya/ belum berani mengatakan pada orang bahwa aku ini kekasihnya.

Sampai saat ini aku masih disimpan rapat" agar orang tidak tau siapa aku sebenarnya.
Sedih? Pasti. Tp apa yang bisa aku lakukan selain bersedih lalu menangis??

Teruntuk kekasihku, aku hanyalah manusia biasa, wanita biasa yg juga merasakan sedih dan sakit hati ketika tidak diakui oleh kekasihku sendiri..
Jika engkau benar sayang padaku, maka aku mohon perlakukanlah aku selayaknya seorang kekasihmu🙏🙏

Senin, 15 Januari 2018

Akulah Perempuan di Barisan Paling Depan Yang Mengelukan Namamu Dengan Lancar...

Sejak awal aku mencintai kamu, aku juga tahu bahwa ini tidak mungkin ketertarikan sesaat. Jika hanya ketertarikan sesaat, mengapa aku bisa menangis hebat? Sejak awal menginginkan kamu, aku pun mengerti bahwa begitu sulit untuk melepasmu pergi. Kamu sudah menjadi bagian dari oksigenku, maka sesak napasku bisa saja disebabkan oleh pergimu.

Maka jangan pergi dariku. Aku sudah tahu betul bagaimana rasanya hidup tanpamu. Dan, itu adalah neraka. Tolong tetaplah tinggal. Tolong menetaplah kekal. Karena, sayangku, percayalah, saat aku merindunkanmu, sementara aku tidak bisa menemuimu -- adalah siksa menyebalkan yang segera ingin aku tinggalkan.

Wahai Tuan bermata indah, senyummu adalah oase yang aku nantikan. Kedua mata indahmu adalah air dingin di tengah kemarau yang panjang. Bibir tipismu adalah lengkungan bulan sabit terbaik yang pernah aku lihat di langit.

Tetaplah bersamaku.
Hingga kamu selalu punya alasan untuk kembali padaku. Mungkin, bukan aku alasan agar patah hatimu sembuh, tapi percayalah; kamu selalu jadi alasanku untuk tetap tumbuh.

Aku mencintaimu..
Hanya itu yang aku tahu. Aku sungguh mengagumimu. Hanya itu yang bisa aku lakukan. Akulah perempuan di barisan paling depan yang akan mengelukan namamu dengan lancar jg.
Selamat Malam...

Senin, 13 November 2017

Sanggupkah kamu?? Aku tidak.............

Aku jatuh cinta padamu. Pada keringat tipis yang jatuh dari pelipismu, pada aroma tubuhmu, pada rangkulan hangatmu. pada senyummu, pada cara bicaramu, pada tatapan matamu yang memabukkan. Aku jelas kecanduan kamu.

Kita berjalan beriringan, aku menggenggam jemarimu erat, namun tidak berusaha menciptakan jerat. Kamu kadang menghempaskan rasa lelahmu di bahuku, hingga kita begitu dekat, hingga aku dapat merasakan jemarimu, hingga hangat sekali kurasakan tawamu, hingga bisa aku nikmati teduhnya sinar matamu, dan lentiknya bulu matamu, juga menggemaskannya pipimu.

"Aku hanya ingin kamu." itu yang aku ucapkan perlahan dalam doaku. Hingga saat kamu melangkah, memberi aku kesempatan sebagai penunjuk arah. Meskipun kadang aku berfikir "Mau sampai kapan?". setiap kali kita bertatap mata.

Aku menatapmu dengan tatapan mantap. Yakin bahwa kamu milikku. Tapi jika hubungan kita sebenarnya salah, sanggupkah kita akhiri; saat segalanya terasa begitu indah? saat segala pengorbanan dan perjuangan sudah kita lakukan sampai dengan saat ini?

Selasa, 07 November 2017

Aku Sungguh Tidak Merasa Baik-baik Saja...

Aku sungguh tidak merasa baik-baik saja, saat selama seminggu terakhir harus menimbun rindu, dan baru menjumpai pertemuan denganmu hari Minggu lalu. Aku sungguh tidak merasa baik-baik saja, saat menunggu waktu bergulir, hingga pada akhirnya kita bisa saling bergenggam tangan lagi. Kamu terlampau sibuk dengan urusanmu. Aku terlalu sibuk dengan urusanku.

Aku selalu berharap, kita menyimpan rindu yang sama; agar saat bertemu kelak, cukup bahasa hati saja yang berbicara. Setelah selesai Misa di Stasi, kamu menemuiku dengan senyum yang selalu tampak malu-malu.

Kamu menciumku, dalam heningnya udara Kota kelahiranmu pagi itu. Rindu ini jelas selalu berat di aku, namun entahlah apakah rindu ini juga memberatkanmu. Karena mungkin, rasaku dan rasamu, sungguh berbeda di sini.

Sebelum mengikhlaskanmu kembali ke duniamu, aku kembali terbenam dalam tatapanku kepadamu. Kesibukanmu akan merenggutmu sekali lagi. Rutinitasmu akan mencuri dirimu dari diriku lagi. Dan, aku kembali harus bersabar, agar secepatnya kita bisa bertemu lagi.

Sayangku..
Dalam setiap tanya yang tak memiliki jawab, dalam setiap canda yang tidak menyentuh tawa, dalam setiap Rindu yang selalu berujung ragu; masih bolehkan aku bermimpi tentang indahnya sebuah penyatuan bersamamu?

Karena kita jelas melakukan segala di luar batas wajar sebuah hubungan.
Bodohnya lagi, hanya padamu, aku sibuk menumbuhkan harapan.

Rabu, 01 November 2017

Inginku Menangis..

Ku kira setelah pembicaraan hari itu hatiku bisa merasa tenang dan nyaman. Tp entah kenapa malam tadi kumerasa gelisah, tidurku tak nyenyak. Mungkin malam itu aku bisa tertidur karena lelah yang kurasa namun tak bisa dihitung berapa kali kuterbangun dari tidurku karna gelisah itu.

Gelisah ini sungguh mengangguku. Kubertanya siapa dibalik semua kegelisahanku ini? Mengapa sejahat itu hingga ia membuat teramat gelisah. Makan tak enak, tidurpun tak nyenyak, kerja tak bersemangat, ada apa dengan diriku???

Ini kali kedua kumerasa segelisah ini. Gelisah ini membuatku ingin menangis tp entah apa yang kutangisi??
Kuberjuang menyimpan rapat-rapat butiran-butiran air yang hampir tumpah tanpa sebab.
Aku hanya berharap gelisah ini bukan suatu firasat buruk🙏🏻