Senin, 15 Januari 2018

Akulah Perempuan di Barisan Paling Depan Yang Mengelukan Namamu Dengan Lancar...

Sejak awal aku mencintai kamu, aku juga tahu bahwa ini tidak mungkin ketertarikan sesaat. Jika hanya ketertarikan sesaat, mengapa aku bisa menangis hebat? Sejak awal menginginkan kamu, aku pun mengerti bahwa begitu sulit untuk melepasmu pergi. Kamu sudah menjadi bagian dari oksigenku, maka sesak napasku bisa saja disebabkan oleh pergimu.

Maka jangan pergi dariku. Aku sudah tahu betul bagaimana rasanya hidup tanpamu. Dan, itu adalah neraka. Tolong tetaplah tinggal. Tolong menetaplah kekal. Karena, sayangku, percayalah, saat aku merindunkanmu, sementara aku tidak bisa menemuimu -- adalah siksa menyebalkan yang segera ingin aku tinggalkan.

Wahai Tuan bermata indah, senyummu adalah oase yang aku nantikan. Kedua mata indahmu adalah air dingin di tengah kemarau yang panjang. Bibir tipismu adalah lengkungan bulan sabit terbaik yang pernah aku lihat di langit.

Tetaplah bersamaku.
Hingga kamu selalu punya alasan untuk kembali padaku. Mungkin, bukan aku alasan agar patah hatimu sembuh, tapi percayalah; kamu selalu jadi alasanku untuk tetap tumbuh.

Aku mencintaimu..
Hanya itu yang aku tahu. Aku sungguh mengagumimu. Hanya itu yang bisa aku lakukan. Akulah perempuan di barisan paling depan yang akan mengelukan namamu dengan lancar jg.
Selamat Malam...

Tidak ada komentar:

Posting Komentar