Senin, 13 November 2017

Sanggupkah kamu?? Aku tidak.............

Aku jatuh cinta padamu. Pada keringat tipis yang jatuh dari pelipismu, pada aroma tubuhmu, pada rangkulan hangatmu. pada senyummu, pada cara bicaramu, pada tatapan matamu yang memabukkan. Aku jelas kecanduan kamu.

Kita berjalan beriringan, aku menggenggam jemarimu erat, namun tidak berusaha menciptakan jerat. Kamu kadang menghempaskan rasa lelahmu di bahuku, hingga kita begitu dekat, hingga aku dapat merasakan jemarimu, hingga hangat sekali kurasakan tawamu, hingga bisa aku nikmati teduhnya sinar matamu, dan lentiknya bulu matamu, juga menggemaskannya pipimu.

"Aku hanya ingin kamu." itu yang aku ucapkan perlahan dalam doaku. Hingga saat kamu melangkah, memberi aku kesempatan sebagai penunjuk arah. Meskipun kadang aku berfikir "Mau sampai kapan?". setiap kali kita bertatap mata.

Aku menatapmu dengan tatapan mantap. Yakin bahwa kamu milikku. Tapi jika hubungan kita sebenarnya salah, sanggupkah kita akhiri; saat segalanya terasa begitu indah? saat segala pengorbanan dan perjuangan sudah kita lakukan sampai dengan saat ini?

Selasa, 07 November 2017

Aku Sungguh Tidak Merasa Baik-baik Saja...

Aku sungguh tidak merasa baik-baik saja, saat selama seminggu terakhir harus menimbun rindu, dan baru menjumpai pertemuan denganmu hari Minggu lalu. Aku sungguh tidak merasa baik-baik saja, saat menunggu waktu bergulir, hingga pada akhirnya kita bisa saling bergenggam tangan lagi. Kamu terlampau sibuk dengan urusanmu. Aku terlalu sibuk dengan urusanku.

Aku selalu berharap, kita menyimpan rindu yang sama; agar saat bertemu kelak, cukup bahasa hati saja yang berbicara. Setelah selesai Misa di Stasi, kamu menemuiku dengan senyum yang selalu tampak malu-malu.

Kamu menciumku, dalam heningnya udara Kota kelahiranmu pagi itu. Rindu ini jelas selalu berat di aku, namun entahlah apakah rindu ini juga memberatkanmu. Karena mungkin, rasaku dan rasamu, sungguh berbeda di sini.

Sebelum mengikhlaskanmu kembali ke duniamu, aku kembali terbenam dalam tatapanku kepadamu. Kesibukanmu akan merenggutmu sekali lagi. Rutinitasmu akan mencuri dirimu dari diriku lagi. Dan, aku kembali harus bersabar, agar secepatnya kita bisa bertemu lagi.

Sayangku..
Dalam setiap tanya yang tak memiliki jawab, dalam setiap canda yang tidak menyentuh tawa, dalam setiap Rindu yang selalu berujung ragu; masih bolehkan aku bermimpi tentang indahnya sebuah penyatuan bersamamu?

Karena kita jelas melakukan segala di luar batas wajar sebuah hubungan.
Bodohnya lagi, hanya padamu, aku sibuk menumbuhkan harapan.

Rabu, 01 November 2017

Inginku Menangis..

Ku kira setelah pembicaraan hari itu hatiku bisa merasa tenang dan nyaman. Tp entah kenapa malam tadi kumerasa gelisah, tidurku tak nyenyak. Mungkin malam itu aku bisa tertidur karena lelah yang kurasa namun tak bisa dihitung berapa kali kuterbangun dari tidurku karna gelisah itu.

Gelisah ini sungguh mengangguku. Kubertanya siapa dibalik semua kegelisahanku ini? Mengapa sejahat itu hingga ia membuat teramat gelisah. Makan tak enak, tidurpun tak nyenyak, kerja tak bersemangat, ada apa dengan diriku???

Ini kali kedua kumerasa segelisah ini. Gelisah ini membuatku ingin menangis tp entah apa yang kutangisi??
Kuberjuang menyimpan rapat-rapat butiran-butiran air yang hampir tumpah tanpa sebab.
Aku hanya berharap gelisah ini bukan suatu firasat buruk🙏🏻