Kamis, 28 Februari 2019
Malam ini, sembari mendengar suara hujan dan petir yang bersahutan, aku sibuk mendengar lagu Brisia Jodie berjudul Seandainya.
Lirik tersebut terdengar nyaring mereu, "Seandainya saja. Kumampu memulihkan perasaanmu. Yang telah lama terluka oleh dirinya."
Seketika, aku mengingatmu; mengingat cerita kita. Betapa waktu yang berjalan di antara aku dan kamu, telah menciptakan kedekatan yang sulit aku kendalikan. Namun, mengapa kamu masih begitu tertaut pada masa lalumu, padahal kamu telah memiliki aku--yang berjuang mati-matian untukmu?
Tidakkah kamu melihat rasa cinta menderas yang aku tawarkan untukmu? Tidakkah kamu melihat ketulusan yang tidak terbalut rasa pura-pura untukmu? Lihatlah aku, lihatlah ke arahku. Tanganku bersedia mengobati luka hatimu.
-dwitasari-
-Me-
Jd ketika aku baca tulisan dwitasari ini aku merasakan adanya persamaan dengan apa yang masih aku alami sekarang..
Ketika kekasihku ternyata masih menyimpan banyak hal tentang mantannya yang memilih untuk menikah dengan orang lain.
Awalnya mencoba untuk menerima bahwa ya memang dia juga mempunyai masa lalu, tp semakin kesini aku semakin merasakan sesuatu yang berbeda.
Yaitu bahwa ternyata masih ada 'dia' di hatinya yang terdalam sekalipun saat ini dia (kekasihku) sudah memiliki aku.
Dia masih berusaha menghubungi wanita itu, masih sering menceritakan wanita itu, saat berceritapun aku melihat sesuatu di matanya.
Aku merasa kehadiranku tidak dihargai apalagi saat ini kekasihku masih belum bisa mengakui keberadaanku sebagai kekasihnya/ belum berani mengatakan pada orang bahwa aku ini kekasihnya.
Sampai saat ini aku masih disimpan rapat" agar orang tidak tau siapa aku sebenarnya.
Sedih? Pasti. Tp apa yang bisa aku lakukan selain bersedih lalu menangis??
Teruntuk kekasihku, aku hanyalah manusia biasa, wanita biasa yg juga merasakan sedih dan sakit hati ketika tidak diakui oleh kekasihku sendiri..
Jika engkau benar sayang padaku, maka aku mohon perlakukanlah aku selayaknya seorang kekasihmu🙏🙏
Langganan:
Postingan (Atom)